“Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”
(Gal 2:1-2.7-14; Luk 11:1-4)
“
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya:
"Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada
murid-muridnya." Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa,
katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah
kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang
bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." (Luk 11:1-4), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Sebagai
orang yang beriman kepada Yesus Kristus kiranya setiap hari kita berdoa
‘Bapa Kami’, yang diajarkan oleh Yesus. Doa yang diajarkan oleh Yesus
sungguh sederhana, sesuai dengan kebutuhan hidup kita sehari-hari,
antara lain kita berdoa “Berikanlah kami setiap hari makanan yang secukupnya”. Sejauh
mana kita hayati isi doa ini dalam hidup sehari-hari, maka marilah kita
berrefleksi. Agar kita dapat hidup sehat dan segar bugar memang kita
butuh makan dan minum secukupnya, dan kiranya perlu
berpedoman pada motto “empat sehat lima sempurna”. Namun jika
diperhatikan dan dicermati kiranya tidak semua orang dapat mengkonsumsi
makanan dan minuman sesuai dengan motto tersebut, karena ada sementara
orang yang serakah. Maka dengan ini kami mengingatkan siapapun yang
dengan serakah mengkonsumi makanan dan minuman untuk ingat akan mereka
yang miskin dan berkekurangan dengan hidup sederhana, makan dan minum
secukupnya dan bukan sebanyak-banyaknya. Berikanlah kelebihan yang anda
miliki kepada mereka yang miskin dan berkekurangan dalam hal makan dan
minum sehat yang memadai. Kami ingatkan juga kepada kita semua agar
mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat bagi tubuh kita, antara lain
diusahakan makanan organik, bukan instant. Makanan yang tidak organik
akan membuat ketahanan tubuh kita rentan dan kurang handal, mudah
membuat diri kita jatuh sakit. Hendaknya anak-anak di dalam keluarga
sedini mungkin
dibiasakan makan dan minum secukupnya sesuai dengan prinsip hidup sehat
dan bugar. Secara khusus kami ingatkan agar bayi atau anak dapat
menerima ASI yang memadai dan jangan tergesa-gesa memberi susu
kaleng/susu sapi.
· “Aku
pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil
yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi -- dalam
percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang --, supaya jangan
dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha” (Gal 2:2). Injil
adalah warta atau kabar gembira, sesuatu yang menggembirakan dan
membahagiakan. Kami percaya bahwa kita semua mendambakan hidup bahagia
dan gembira, sehat wal’afiat dan tidak pernah menderita sakit apapun.
Kami percaya juga
bahwa kita semua berusaha keras mengusahakan hidup bahagia dan gembira,
dan berharap segala usaha dan jerih payah kita tidak percuma dan
sia-sia. Agar usaha dan kerja keras kita tidak sia-sia atau percuma,
maka baiklah kita jaga kesehatan dan kebugaran serta kemudian kita
usahakan melakukan apa saja yang berguna bagi kesehatan dan kebugaran
tubuh kita. Kita semua juga diharapkan mempengaruhi mereka yang
terpandang dalam hidup sehari-hari dalam masyarakat, agar mereka
mengusahakan hidup sehat dan bugar bagi saudara-saudarinya, misalnya
para tokoh masyarakat maupun agama. Secara khusus kami berharap kepada
para tokoh atau pemuka agama untuk senantiasa memberitakan apa yang
baik, menggembirakan dan membahagiakan. Kami harapkan para tokoh atau
pemuka agama menghayati salah satu isi doa Bapa Kami yang lain, yaitu “ampunilah kami seperti kami pun senantiasa mengampuni mereka yang bersalah kepada kami”. Dengan
kata lain hendaknya senantiasa hidup saling mengampuni serta tidak
pernah marah sedikitpun kepada orang lain, terutama mereka yang
menyakiti atau mengecewakan kita. Mereka yang mudah marah juga dengan
mudah akan jatuh sakit, karena marah dapat mengurangi kekebalan dan
ketahanan tubuh/fisik. Ingatlah, sadari dan hayati bahwa anda semua
sampai kini telah menerima kasih pengampunan Allah secara melimpah ruah
melalui sekian banyak orang yang memperhatikan dan mengasihi kita
melalui aneka bentuk dan cara. Jika kita dapat menghayati kasih
pengampunan dengan baik, maka hidup ini akan bahagia, damai dan nikmat,
dalam keadaan, situasi dan kondisi macam apapun kita senantiasa
berterima kasih dan bersyukur.
“Pujilah
TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk
selama-lamanya. Haleluya!” (Mzm 117)
Ign 10 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar