“Janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh”
(Ef 1:11-14; Luk 12:1-7)
“
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga
mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada
murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan
orang Farisi. Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka
dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam
terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan
diberitakan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai
sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat
membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan
menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia,
yang
setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam
neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah
burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor
pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun
terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga
dari pada banyak burung pipit.” (Luk 12:1-7), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Hidup
dan bertindak jujur, baik dan bermoral pada masa kini memang sungguh
berat, harus menghadapi banyak tantangan, masalah dan hambatan, atau
bahkan ancaman untuk disingkirkan. Demikian juga para pemberantas
korupsi maupun pejuang kebenaran dan kejujuran senantiasa menghadapi
ancaman dan terror. Sebagaimana terjadi akhir-akhir ini kasus antara
KPK dan Polri, ada gejala saling menjatuhkan atau mencari kelemahan dan
kekurangan yang lain. Meskipun harus menghadapi masalah, tantangan,
hambatan, terror dan
ancaman, kami berharap kepada para pemberantas korupsi dan pejuang
serta pembela kebenaran untuk tetap tabah, tidak perlu takut. Percayalah
mereka pasti tidak akan membunuh anda. “Takutilah Dia, yang setelah
membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka.
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia”, demikian sabda
Yesus, yang kiranya dapat menjadi pegangan cara hidup dan cara bertindak
kita. Tuhan hadir dan berkarya terus menerus dimana pun dan kapan pun,
maka apapun yang kita lakukan pasti diketahui oleh Tuhan. Dengan kata
lain jika kita sungguh beriman kepada Tuhan, hendaknya kita takut jika
kita tidak melakukan apa yang baik, jujur, benar dan bermoral. Hendaknya
kita tidak takut menghadapi ancaman fisik, karena seandainya ada bagian
tubuh kita yang sakit kiranya dengan mudah dapat disembuhkan, tetapi
sakit hati atau sakit jiwa lebih sulit untuk disembuhkan. Ada pepatah
bahwa
sakit hati pasti dibawa sampai mati. Maka kami berharap kepada kita
semua untuk tidak saling menyakiti hati satu sama lain.
· “Di
dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.Dan Roh
Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya,
yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji
kemuliaan-Nya”(Ef
1:13-14). Apa yang dikatakan oleh Paulus kepada umat di Efesus di atas
ini kiranya
dapat menjadi pegangan kita sebagai orang beriman. Kita diharapkan
hidup dalam Roh Kudus alias hidup dan bertindak dijiwai oleh nilai-nilai
atau keutamaan-keutamaan yang menyelamatkan jiwa manusia. Nilai atau
keutamaan yang mendesak dan up to date untuk kita hayati dan sebarluaskan pada masa kini hemat saya adalah jujur dan disiplin, mengingat dan memperhatikan kehidupan bersama masa kini masih diwarnai atau bahkan didominasi
oleh kebohongan dan sikap mental seenaknya sendiri, kurang
memperhatikan aneka tata tertib dan aturan. Memang ada rumor yang
mengatakan bahwa orang jujur akan hancur, tetapi hemat saya yang benar
adalah orang jujur akan hancur untuk sementara dan mulia serta bahagia
selamanya. Pembohong memang akan berbahagia untuk
sementara, tetapi sekali berbohong akan terus berbohong dan setiap
kebohongan baru akan lebih besar guna menutupi kebohongan sebelumnya.
Demikian juga orang yang tidak disiplin akan merugi pada dirinya
sendiri, memang untuk sementara akan beruntung, tetapi akan malang dan
menderita selamanya. Orang yang tidak jujur dan tidak disiplin akan
menjadi sampah masyarakat, yang kemudian dirinya akan merasa terancam
terus menerus, tidak tenang dan tidak tenteram dalam hidup sehari-hari:
tidur tidak nyenyak dan makan apapun akan terasa tidak enak.
“Bersorak-sorailah,
hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi
orang-orang jujur.Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah
bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Sebab firman TUHAN itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada
keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.” (Mzm 33:1-2.4-5)
Ign 19 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar