Melalui
Radio Publik: Sambutan Uskup Agung Semarang pada pembukaan Tahun Iman, 11
Oktober 2012
Saudari dan saudaraku
terkasih dalam Tuhan,
marilah kita bergembira
dalam beriman, bergairah dalam pewartaan!
Patut
kita syukuri bersama, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus telah diimani oleh ratusan
juta orang di dunia ini sejak para rasul. Ia kita imani sebagai jalan,
kebenaran dan kehidupan. Iman akan Yesus Kristus itu setiap kali dibarui dalam
Syahadat para rasul, dirayakan dalam Ekaristi, diwujudkan dalam tindakan dan
akhirnya diperdalam terus-menerus melalui doa.
Sebagai rasa syukur atas
iman yang berkembang itu, Bapa Suci Paus Benedictus XVI mencanangkan Tahun
Iman, 11 Oktober 2012 - 24 November 2013.
Agar
Tahun Iman memiliki makna bagi kita, saya mengharapkan paroki-paroki, kelompok-kelompok,
komunitas-komunitas bahkan keluarga-keluarga
mengadakan kegiatan - kegiatan yang mengembangkan
iman dan meneguhkan perutusan di tengah dunia.
Kita
ingin menjadi seperti Wanita Samaria, seperti dikatakan oleh Bapa Suci Paus
Benediktus XVI dalam surat apostolik Porta
Fidei (Pintu Kepada Iman). Wanita Samaria adalah orang yang bertemu Yesus
di pinggir sumur, dan menimba sumber air hidup yang memancar keluar dari diri
Yesus. Berkat perjumpaannya dengan Yesus Wanita Samaria itu menemukan
kegembiraan dalam beriman dan kegairahan dalam meng-komunikasi-kan imannya
kepada orang lain.
Pengalaman
Wanita Samaria itu bukan pengalaman sesaat, tetapi pengalaman yang dipupuk dari
waktu ke waktu dan diasah oleh pergulatan hidup yang keras di padang gurun.
Maka untuk zaman sekarang, untuk menjadi seperti Wanita Samaria, kita juga
harus pergi ke sumur, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali untuk berjumpa
dengan Yesus yang siap mengajar dan menawarkan air hidup kepada kita. Sumur itu
adalah dokumen-dokumen ajaran Gereja dan peristiwa-peristiwa yang menyimpan
kekayaan iman kita. Dokumen-dokumen Ajaran Gereja itu diantaranya Kitab Suci,
Konsili Vatikan II, Katekismus Gereja Katolik dan ajaran-ajaran iman
lainnya. Sedangkan peristiwa-peristiwa
iman diantaranya adalah perayaan-perayaan liturgi, devosi dan doa yang menjadi saat penuh rahmat untuk mengenal dan
mengalami kehadiran Yesus yang menyapa dan meneguhkan.
Di
Tahun Iman ini kita semua ingin menjadikan iman sebagai peristiwa hidup,
artinya menjadi suatu kesibukan pertama dan utama dalam kehidupan menggereja. Dengan
demikian kita semakin bergembira dalam beriman,
bergairah dalam pewartaan.
Saya
berterimakasih kepada semua saja yang dengan sepenuh hati, tanpa pamrih, tanpa
lelah, telah dan akan, dengan caranya masing-masing
melibatkan diri dalam pengembangan iman dan peneguhan hidup umat di Keuskupan
Agung Semarang.
Semoga
Tahun Iman ini menjadikan semua gerak kita bermakna bagi semakin banyak orang
dalam peziarahan menuju Bapa.
Tahun Iman ini hati
penuh rasa syukur
atas rahmat iman rahmat
bagi sluruh umat
Bahagia, hidup suci,
penuh sukacita
dalam karya pelayanan
kasih setiap hari
Semoga
kita semua dilindungi dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, Putra dan
Roh Kudus. Amin.
+ Johannes Pujasumarta
Uskup Agung Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar